Kawan, herankah
Aku menangis, karena jamban
Setiap pagi, kala cakrawala membentang
Aku bangkit menyambut jamban itu datang
Segera setelahnya, aku ambil air segantang
Cuci muka
dari air jamban
Peduli amat!
Aku hanya ingin mencuci...
Kesendirian...
dan Kesepian...
...dengan air jamban
Orang bilang, "Jangan!"
Aku bilang, "Peduli setan!"
Kalian...yang tertawa
Kalian...yang merasa benar kini
Salah!
Aku. Tidak. Pernah. Menyesal.
Karena jamban itu, masih
ada
Baunya
masih terasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar