Rabu, 31 Juli 2013

Jamban Yang Pudar

Kawan, herankah
Aku menangis, karena jamban
Sialan...
Setiap pagi, kala cakrawala membentang
Aku bangkit menyambut jamban itu datang
Segera setelahnya, aku ambil air segantang
Cuci muka
dari air jamban

Peduli amat!
Aku hanya ingin mencuci...
Kesendirian...
dan Kesepian...
...dengan air jamban

Orang bilang, "Jangan!"
Aku bilang, "Peduli setan!"

Kalian...yang tertawa
Kalian...yang merasa benar kini
Salah!

Aku. Tidak. Pernah. Menyesal.
Karena jamban itu, masih
ada

Baunya
masih terasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar