Ia menatapku, tertawa
Aku balas tatap ia, tapi ia hanya diam
Sial, pergilah kau!
Ku ‘kan cari cara ‘tuk mengusirmu
Oh Tuhan, usirlah dia!
Pembunuh itu tertawa di depanki
Pembunuh itu menarik-narikku
Dasar tak tahu diri!
Aku melamun… aku tersadar
Ia tidak datang sendiri
Aku mengundangnya, aku yang membentuknya!
Ah! Mengapa terlambat aku menyesal?
Kini aku berdiri
Aku mengusirnya
Pergi kau dari sini!
Aku tak mau melihatmu, pergi!
Ia hanya tertawa
Kuambil pisau tindakan dan kuhujam ia
Ia mengaduh, lalu mati
Kebosanan itu telah mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar