Rasa itu pernah ada
Hingga aku nyaris lupa
Bahwa ia pernah ada
Ia memang tampak
Bahkan meninggalkan jejak
Di tempat itu,
Gua misteri di tempat transisi
Gua itu suram
Gua itu kelam
Aku takut melihatnya
Melihat lensa di dalam gua
Aku takut
takut jika ia hanya maya
Takut rasa itu hanya bayanganku
terhadapnya sang pujangga
Ketakutanku terletak
Saat kenyataan terungkap
Bahwa ternyata, ia nyata
dan membuatku terluka
Sekarang aku tak tahu
Tinggi atau rendah,
Besar atau kecil,
Jauh atau dekat
Tetapi aku tidak peduli
Karena semua semu
Karena kenyataan ini semu
Bagiku, nyata itu maya
Maya itu nyata
Angka hanya goresan,
yang tak keruan
Kata hanya kiasan,
yang menggores kedalaman
Cerita ini mirip lensa
Yang dekat mungkin jauh
Yang jauh terlihat dekat
Kawan, mataku dapat berbohong
Tetapi rasa itu tidak
Bahkan mungkin,
Rasa itu… kini menjadi asa
Di gua itu,
Di mana semu dan nyata menyatu
Di sanalah aku melihatnya
Melihat asa,
Yang terbias ke dalam gua
Ku tak peduli apakah kau nyata
Atau justru kau hanya maya
Tapi aku tetap percaya
Bahwa,
Cinta itu masih ada
Dan masih untuknya
(Thank you for "Golden Swan")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar